26 April 2009

Be My Self

Menjadi Diriku

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya


Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku
Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki

By : Edcoustic

Yang Ku Tahu

Aku tahu,
Senyum itu bukan untukku
Mungkin takkan pernah
Dan mungkin juga selamanya
Aku tak pernah larut
Aku berbeda, aku tak pantas
Aku siapa?
Itu anggap mereka
Maka, meski derail tawa pecah
Bersama aku diantara mereka
Itulah awal, untukku kembali sepi
Aku juga tahu,
Tegur sapa itu
Sekedar basa basi dihadapanku
Dan aku hanya bisa mengangguk
Untuk kemudian aku menunduk
Sunyi lagi, selalu begini
Dan akupun tahu,
Manis kata pujian itu
Hanya penghibur disela waktu
Kebanggaan, aku tak janji terselip ketulusan
Kalaupun karenanya aku mulai terbang
Kemudian akupun melihat curam
Aku jatuh, air matapun ikut jatuh
Seiring kemunafikan yang berdengung
Membahana dalam hidupku
Yang kulihat, kudengar, kurasa, selalu.

Just My Life

"What is this life, that I live. what is this life, that i always seem to give. wahat is this life, when i'm willing to strive. what is this life, when i always fear. what is this life, when no one wants to come near. what is this life, when everyoneis telling me 'get out of here!'. what is this life, when no one cares. what is this life, when no one is there. what is this life, when you always have pain inside believe me, it's not a pretty sight. what is life, when it's always dark and not light. what is life, when everyone seems to fight. what is life, when everyone tells all these lies. what is life, when everyone thinks you're not right. what is life, when everyone wants die. what is life, when everyone seems to cry. what is life, when people cut you up inside with a knife. what is life, when no one is safing your life. what is life, when no one wants to be apart of your life. what is life, when you just give up on everything inside. what is life, when people kill. what is life, when everyone wants to die. what is lifewhen everyone wants to steal. what is life, when someone wants to take their own life and just die..."


(Reecey Renee)

"Menulis di atas pasir & Menulis di atas batu"

Alkisah terdapat dua orang sahabat yang melakukan perjalanan sangat jauh, sebut saja A dan B. Mereka merupakan sahabat yang sangat akrab, dari mulai berangkat mereka selalu seiring sejalan.

Hingga suatu saat mereka tiba disuatu pantai. Tiba-tiba mereka berseteru, sehingga si A ditampar oleh i B. Merasa kecewa, si A pun menuliskan kejadian tersebut di atas pasir pantai.
"Hari ini aku ditampar oleh sahabatku sendiri yang selama ini sangat aku sayangi"
Lalu merekapun melanjutkan perjalanan, dan sampai pada suatu lembah yang penuh dengan batu terjal dan licin. Ketika si A melangkah, kakinya terpeleset dan hampir terjatuh ke ngarai. Refleks si B yang berada di dekatnya langsung memegang tangan si A, sehingga si A tidak sampai terjatuh ke ngarai yang curam. Setelah menyadari hal itu, si A pun menuliskannya pada sebuah batu.
"Hari ini nyawaku telah di selamatkan oleh sahabatku yang sangat ku sayangi"
Si B merasa keheranan kemudian bertanya pada si A, " kenapa ketika aku menamparmu, kau menuliskannya di atas pasir, sedangkan ketika aku menolongmu, kau menuliskannya diatas batu?"
Si A menjawab, "ketika kau menamparku aku menuliskannya di atas pasir agar kelak sang ombak datang menghapusnya, sehingga kejadian itupun turut terhapus dalam hati dan ingatanku. Dan ketika kau menolongku aku menuliskannya di atas batu agar tidak akan terhapus kejadian itu sehingga aku akan selalu mengingat kebaikanmu padaku"
Si B tertegun, menyadari kesalahannya. Ia pun langsung memeluk sahabatnya dan meminta maaf kepadanya. kemudian mereka melanjutkan kembali perjalanannya dan tak pernah ada perseteruan di antara keduanya.

Hanya Engkau

Tak ada yang membuatku istimewa
Dalam pandanganmu hanya satu
Aku hanya sesosok kecil
Dan tak ada pula yang membuatku lebih bermakna
Dalam pendapatmu hanya satu
Aku tak berarti
Juga takkan pernah ada yang membuatku bersinar
Dalam kumpulan cahayamu hanya satu
Aku setitik hitam yang tak terlihat
Dan hanya engkaulah sang penguasa
Raja dari segala raja
Engkaulah sang bijaksana
Sang pemutus segala perkara
Hanya engkaulah sang pencipta
Maha Pembuat segala
Engkaulah sang pemurah
Maha pengabul atas do'a-do'a
Maka habislah air samudera
Laksanakan sebagai tinta
Tuk ku catat dzat Maha-Mu seluruhnya
Tuhan,
Kecil aku dalam kuasa-Mu
Kerdil aku di hadapan-Mu
Hampa aku dalam sempurna-Mu
Aku sang hamba tak bererti apa-apa
Dan kau Sang Maha Esa,
Dzat-Mu tak terlukiskan kata

Kegagalan : Dunia Belum Kiamat!

Tak ada seorangpun di dunia ini yang tak pernah mencicipi aroma kegagalan. Kalaupun ada, ia belum terlahir ke dunia ini. Seringkali kita merasa gagal, seiring kita menyesal. Tuhan tidak adil, itu yang kita pikirkan. Dan mati, itu yang kita inginkan.

'Manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan'. Itu kata yang harus jadikan pegangan. Meski Tuhan tak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tapi Ia Maha tahu. Ia tahu apa yang terbaik untuk kita, maka Ia ingin kita bersyukur dan berbahagia atas apa yang Ia berikan jauh lebih baik atas apa yang kita harapkan sebagai sureprise di suatu saat yang akan datang.
Kegagalan bukan akhir dari dunia, ia adalah cobaan. Dan Tuhan takkan memberi cobaan diluar kemampuan kita, ia pasti ada solusinya. Jika kita gagal dalam suatu cara, lakukanlah cara lain. Jika kita gagal merintis suatu jalan, cari jalan lain. Dan bahkan cobaan tak selalu menyedihkan, ia dapat dirasai sebagai suatu nikmat jika kita tak memandangnya dari satu sisi saja.
Contohkan saja sakit, setiap orang pernah marasakannya. Allah memberikan kita sakit agar kita senantiasa bersyukur mengingat masa-masa dimana kita masih merasa sehat wal afiat.
Jadi, dimana rasa malu kita kepada-Nya yang selalu menuntut untuk diberi? Padahal kita setiap saat selalu dinaungi kasih dan curahan nikmat-Nya.
Jika hari ini kita menanam padi, esoknya kita tak langsung bisa makan nasi dari padi yang kita tanam. Kita harus sabar merawat, memberi pupuk dan mengairi. Bahkan ketika padi terserang hama, kita juga harus sabar untuk menanamnya kembali agar suatu saat kita bisa makan nasi.
Apapun yang kita lakukan tak harus langsung menuai hasilnya, semua butuh proses. Dan ketika kita tersentuh kegagalan, jangan segan bangkit kembali untuk mengejar kesuksesan. Suatu saat nanti akan ada waktu dimana kitalah yang kan berperan sebagai pemenang.
Ingatlah, Allah senantiasa menjawab do'a kita. Tapi terkadang jawabannya adalah tidak. Dan tak selamanya kita berada di bawah, suatu saat kita berada di atas.
"Inna ma'al 'usri yusra.." "Sesungguhnya dibalik kesulitan itu pasti ada kemudahan..."

Dan... Esokpun Pasti Datang...

Jikalau detik diibaratkan suatu titik, habislah pohon dalam hutan tuk dijadikan kertas.
bukan sekedar titik, ia akan menjelma garis, deret, coret, kemudian penuh.
Gelaplah selembar kertas, ditutupi titik yang kini tak terlihat seperti titik.
lalu bagimana dengan menit, jam, bahkan hari?
Tak usah ditanya. Ia pasti ada, terserah di ibaratkan apa.
Dan kitapun tak sadar, berapa titik yang telah kita lewati. Bahkan cenderung tak peduli, atas apa yang telah terjadi pada masa silam. Padahal kita terkadang risau, pikirkan apa yang harus dilakukan. Dan kita terkadang panik, apa yang harus dipersiapkan untuk esok yang akan datang.
Kenapa mesti dipikirkan? Takut kita mati duluan? Lalu kenapa?
Apapun upaya kita ia pasti menjelma, ia datang. tak ada yang bisa mencegahnya, kecuali yang kuasa tentunya.
Atau mungkin karena tujuan kita belum tercapai? Dan cita-cita belum tergapai? lalu apa yang sudah kita lakukan hingga sekarang?
Tujuan itu ada di masa depan, dan kita tak satupun yang hidup di masa depan. Kita hidup sekarang, sekaranglah prosesnya. Dan masa depan adalah esok, sekarang akan menjadi silam.
Apa yang kita tunggu?
Waktu tak perlu ditunggu, ia akan menghampirimu. Lakukanlah, kemudian kau boleh pikirkan.
Dan esokpun akan datang bersama hasil sang tujuan. Tak perlu cemas, tak usah was-was.
Esok, ia seperti mantra. 'Datang tak di jemput, pulang tak di antar'.